Rabu, 01 Mei 2013

"Aku Rindu"

tak tau mulai darimana, satu kata terucap lewat bibir yang sering ia ejek dengan bibir mungil tapi bawel.
 "aku rindu",cuma kata itu yang selalu berlari berkeliling di otakku. aku tak tak tau mengungkapkan satu kata yang sering terlintas itu lewat apa. 
kata yang tak mungkin tersampaikan itu seakan selalu menghantui, membisikkan untuk dapat diungkapkan. sesekali aku melawannya.
 ingin rasanya ku teriakkan aku tak bisa, aku tak bisa membiarkannya terucap. tapi bisikan itu semakin keras ia semakin membuatku meneteskan air dari mata bening yang dengan sekuat tenaga telah mencoba untuk tidak menetskan air setetespun.
aku kalah, air itu jatuh tetesan demi tetesan,sesak didadaku mulai terasa. 
aku kalah, aku tak dapat membiarkannya terkunci hanya didalam hati, dan tetesan air mata adalah pertanda bahwa kata  itu sudah terlalu lama terkunci.
"aku rindu" sederhana tapi berarti. mudah terucap tapi dikunci gengsi
aku membiarkan alam memberikan isyarat bahwa "aku rindu"
aku titip tetesan air mata pertanda cinta lewat hujan
aku titip kekesalan kenapa aku bisa rindu lewat gemuruh langit
aku titip rindu lewat awan yang berjalan
terdiam terpaku, bibir mungil nan bawel itupun mencoba membungkam
hati yang selalu berbisik. mengharapkan dia yang dirindu melihat langit yang memberi isyarat bahwa
"aku rindu".