Selasa, 28 Januari 2014

Kata dijalan cinta


Ketika cinta terbendungi,
saat awan coba tutupi bumi.
ketika badai menerpa, awan pun terpecah menjadi gumpalan kecil
yang mengawang dilangit.
si hamba yang menyanjung cinta
meski hancur berkeping
untuk menjaga keabadian rasa.
dia tahu.....
cinta bukan ukiran kata,
namun pengorbanan yang berbalut derita
dan derita adalah wujud asli bagi wajah-wajah hamba yang membendung cinta.

hatipun tertahan dalam keterbatasan untuk ungkapkan rasa
jiwa hanya berharap dapat hidup
dimasa yang dapat berulang
walau hanya sesaat diujung waktu yang tersisa
dan sekalipun masa telah banyak menelan usia
cinta tetaplah rasa yang tak mengenal masa

adakah cinta yang tak hidup dalam waktu
atau rindu yang lahir tanpa masa
sekuat apapun hati meregang asa
namun waktu tetaplah pemenang dari semua cinta
karena tanpa waktu cinta hanyalah sebongkah rasa yang tak bergerak
maka, segala yang bercinta akan lebih berkorban dalam waktu atau.....ia akan sengsara
dalam cinta yang tak ada rasa
sebab, pemenang yang sesungguhnya adalah hamba yang dapat menahan rasa
sepanjang masa...

bukan cinta yang menyakitkan,namun rindu yang tersimpanlah yang menyakitkan,
terkadang cinta mesti terbakar dan menjadi debu,
hingga datang sang pemilik cinta yang menumbuhkannya kembali,
menjadi wujud api yang tak pernah padam,
panasnya dapat menghangatkan hati
yang masih setia menyimpan cinta.

(Tuangku syaikh Muhammad Ali Hanafiah Ar Rabbani)