Ingin rasanya mengungkapkan,tapi ia hanya diam membisu. Ia seolah membeku dengan 0 derajat celcius dibibir. Dadanya sesak,hatinya rapuh, kantong matanya menebal berisi air. Tak tahan tetesan demi tetesan berjatuhan melewati pipi dan berakhir di layar ponselnya. Ia ingin sekali berteriak malam itu,tapi sudah terlalu larut dan lengang.ia mencoba menggapai guling dan meremasnya. Terlihat kekesalan,amarah dan kesedihan bercampur kecewa di raut wajahnya.
Sebuah tulisan dilayar ponselnya yang menyebabkan kegemuruhan jiwanya malam itu. Ia mencoba mengingat kembali kata-kata itu.ya, kata kata yang sering ia dengar setahun yang lalu terucap dari seorang pria yg disayanginya.kata yang begitu dalam merasuki lubuk hati,bermakna dan selalu bergelayutan diotaknya.
Kata yang terucap setahun lalu tapi masih melekat disanubari,kata yang selalu ia banggakan kepada teman-temannya disaat menceritakan orang yang selalu ia sayangi.walau perpisahan terjadi tapi kata itu selalu ia ingat dari bibir manis pria yang selalu ia rindukan.
tapi malam itu,ia seakan ingin mengoyak dadanya untuk melepaskan kata yg selalu tertanam di hatinya. Ingin sekali ia benturkan kepala ke dinding kamar untuk melupakan kata yang selalu menari nari diotaknya.
kata yang ia selalu banggakan yg dulu keluar dari bibir orang yg ia cintai,malam itu terucap lagi. Tapi itu membuatnya terkoyak dan merapuh, bagaimana tidak, kata itu terucap dari orang yg masih ia rindukan dan sayangi diperuntukkan untuk seseorang yang bukan dirinya.
jadi, kata itu sebenarnya untuk siapa?
bukankan pria yang baik tidak akan pernah mencapuradukan masa lalunya dan masa sekarangnya?
Bukankan pria baik adalah pria yang bisa membedakan specialnya masa lalu dan masa sekarangnya?
Sebuah tulisan dilayar ponselnya yang menyebabkan kegemuruhan jiwanya malam itu. Ia mencoba mengingat kembali kata-kata itu.ya, kata kata yang sering ia dengar setahun yang lalu terucap dari seorang pria yg disayanginya.kata yang begitu dalam merasuki lubuk hati,bermakna dan selalu bergelayutan diotaknya.
Kata yang terucap setahun lalu tapi masih melekat disanubari,kata yang selalu ia banggakan kepada teman-temannya disaat menceritakan orang yang selalu ia sayangi.walau perpisahan terjadi tapi kata itu selalu ia ingat dari bibir manis pria yang selalu ia rindukan.
tapi malam itu,ia seakan ingin mengoyak dadanya untuk melepaskan kata yg selalu tertanam di hatinya. Ingin sekali ia benturkan kepala ke dinding kamar untuk melupakan kata yang selalu menari nari diotaknya.
kata yang ia selalu banggakan yg dulu keluar dari bibir orang yg ia cintai,malam itu terucap lagi. Tapi itu membuatnya terkoyak dan merapuh, bagaimana tidak, kata itu terucap dari orang yg masih ia rindukan dan sayangi diperuntukkan untuk seseorang yang bukan dirinya.
jadi, kata itu sebenarnya untuk siapa?
bukankan pria yang baik tidak akan pernah mencapuradukan masa lalunya dan masa sekarangnya?
Bukankan pria baik adalah pria yang bisa membedakan specialnya masa lalu dan masa sekarangnya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar